Kamis, 28 November 2013


                     Tugas Ilmu Budaya Dasar (Kelompok)
   

                              MANUSIA DAN HARAPAN



Pengertian Harapan

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan sebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya, harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, di batin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis". Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
Setiap manusia pasti mempunyai harapannya masing-masing. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu dapat dikatakan mati dalam hidup karena harapan juga merupakan suatu acuan untuk melangkah ke depan. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu Harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha yang keras dam sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

SEBAB-SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :

Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.

Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya. Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
Ø  Kelangsungan hidup (survival).
Ø  Keamaanan (safety).
Ø  Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
Ø  Diakui lingkungan (status).
Ø  Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kordat dan dorongan kebutuhan hidup, maka manusia mempunyai harapan, karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

 Harapan Sebagai Fenomena Nasional
         Aritnya harapan ialah sesuatu yang wajar berkembang dalam diri manusia dimana pun berada, mengutip pandangan A.F.C Wallace dalam bukunya culture and personality, menegaskan bahwa kebutuhan merupakan salah satu isi poko dari unsure kepribadian yang merupakan sasaran dari kehendak, harapan, keinginan serta emosi seseorang.
a.       Kebutuhan individu dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi ;
Ø  Kebutuhan organik individu
·         kebutuhan individu bernilai positive
·         kebutuhan individu bernilai negative
b.       Kebutuhan psikologi individu
Ø  kebutuhan psikologi individu bersifat positif

Nilai-Nilai Budaya Sebagai Tolak Ukur Harapan
Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara lain terdapat nilai budaya meliputi :
Ø  Nilai perjuangan dan semangat pengorbanan
yaitu, nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan, dll
Ø  Nilai ke rumah tanggaan
yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam setiap keluarga
Ø  Nilai kemandirian kaum wanita
yaitu, nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar