SUMBER DAYA KONSUMEN DAN
PENGETAHUAN KONSUMEN
I. Sumber Daya Konsumen
Sumber daya konsumen
adalah segala sumber
daya yang mempengaruhi konsumen
untuk membeli barang atau jasa. Sumber daya konsumen ada 3 macam, yaitu
:
a.
Sumber Daya Ekonomi
Sesuatu atau segala sesuatu sumber daya yang
dimiliki baik yang tergolong pada sumber daya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumber daya
manusia (human resource) yang dapat
memberikan manfaat (benefit) serta
dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat
ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada
sumberdaya alam lain. Sumber daya ekonomi dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
- Sumber Daya Alam : merupakan segala sesuatu yang disediakan oleh alam. Contoh: air, tanah, udara.
- Sumber Daya Manusia : merupakan segala kegiatan manusia baik fisik maupun rohani yang ditunjukkan untuk kegiatan produksi. Contoh: dokter, direktur.
- Sumber Daya Kewirausahan : merupakan semangat, sikap, dan perilaku seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan ekonomi sehingga bisa menghasilkan keuntungan. Contoh: Usaha roti.
- Sumber Daya Modal : merupakan sumber daya yang dibuat oleh manusia baik berupa uang maupun barang dan digunakan untuk membantu kegiatan produksi. Contoh: Bahan baku, mixer, dan lain sebagainya.
b. Sumber daya Temporal
Waktu menjadi salah satu variabel yang semakin penting dalam
memahami perilaku konsumen. Banyak konsumen yang semakin mengalami kemiskinan
akan waktu, karena kesibukan dalam kegiatan sehari-hari. Namun demikian ada
suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat peribadi yaitu
waktu senggang. Secara historis, anggaran waktu konsumen dianggap memiliki dua
komponen, yaitu waktu kerja dan waktu senggang. Menurut Lane dan Lindquist,
anggaran waktu konsumen terbagi atas:
a)Waktu yang menghasikan pendapatan
b)Waktu terikat (wajib dan non-wajib)
c)Waktu tidak terikat (terencana dan tidak terencana)
c. Sumber Daya
Kognitif/Perhatian
Sumberdaya kognitif menggambarkan kapasitas mental yang
tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi. Karena
kapasitas tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa yang mereka
perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan
informasi. Perhatian terdiri dari dua dimensi:
a) Arahan (direction)
menggambarkan fokus perhatian
b) Intensitas mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada
arahan tertentu.
II. Pengetahuan
Psikolog kognitif
mengemumakan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar: deklaratif dan prosedural.
Pengatahuan deklaratif (declarative
knowledge) melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui, sementara
pengetahuan prosedural (procedural
knowledge) mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini dapat digunakan.
Fakta ini bersifat subjektif dalam pengertian bahwa fakta tersebut tidak perlu
sesuai dengan realitas objektif.
Pengetahuan deklaratif dibagai menjadi dua kategori : episodik dan semantik.
Pengetahuan episodik (episodic knowledge)
melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu. Pengetahuan ini
digunakan untuk menjawab pertanyaan, “kapan anda terakhir kali membeli sejumlah
pakaian?” sebaliknya, pengetahuan sematik (semantic
knowledge) mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan yang memberikan arti
bagi dunia seseorang. Ini adalah pengetahuan yang akan anda gunakan dalam
mendeskripsikan sebuah barang.
Pengetahuan konsumen
di bagi dalam tiga dibidang umum :
1. Pengetahuan Produk (Product Knowledge)
Kumpulan berbagai
macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk,
merek terminologi produk atribut atau fitur, harga produk dan kepercayaan
mengenai produk.
2. Pengetahuan
Pembelian (Purchase Knowledge)
Pengetahuan Pembelian
terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan
penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Pengetahuan konsumen
cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja,
karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut. Hal ini akan
memudahkan konsumen untuk berbelanja atau melakukan pembelian. Hal ini akan
memudahkan konsumen untuk berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu dalam
mencari lokasi produk.
3. Pengetahuan
Pemakaian (Usage Knowledge)
Suatu produk akan
memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan
atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan
kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi
produk tersebut dengan benar. Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi
yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan
pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.
a. Organisasi Pengetahuan
Organisasi pengetahuan
merupakan sesuatu untuk mengatur atau struktur organisasi untuk
mengelompokan sesuatu, organisasi ini di buat untuk memudahkan penggunaan
dokumen atau pengetahuan itu sendiri atau juga bisa mendeskripsikan dokumen,
isi, fitur dan tujuan, serta membuat dokumen-dokumen dan bagian yang dapat diakses
oleh orang-orang dalam mencari pesan yang isinya meliputi pengetahuan.
Organisasi pengetahuan bisa di artikan juga sebagai tentang kegiatan seperti
mendokumenkan, pengindeksan dan klasifikasi yang dilakukan di perpustakaan,
database, arsip dll kegiatan ini dilakukan oleh pustakawan, arsiparis,
spesialis subyek dan sekaligus oleh algoritma komputer.
Pengetahuan dalam
suatu organisasi dapat menjadikan organisasi tersebut memahami tujuan
keberadaanya, diantara tujuan-tujuan tersebut yang terpenting adalah bagaimana
organisasi memahami cara mencapai tujuannya, Organisasi-organisasi yang sukses
adalah organisasi yang secara konsisten menciptakan pengetahuan baru dan
menyebarkanya secara menyeluruh didalam organisasinya dan secara cepat
mengadaptasinya kedalam teknologi dan produk serta layanan mereka. Melihat
perannya yang begitu penting bagi suatu organisasi, maka semua pengetahuan yang
dimiliki oleh suatu organisasi harus dikelola dengan baik, sehingga pengetahuan
tersebut dapat berperan optimal untuk organisasinya.
b. Mengukur Pengetahuan
Pengukuran pengatahuan
objektif (objective knowledge) adalah pengukuran yang menyadap apa yang
benar-benar sudah disimpan oleh konsumen di dalam ingatan. Ukuran pengetahuan
objektif, yang berfokus pada potongan informasi khusus yang mungkin diketahui
konsumen. Dan pilihan akhir untuk menilai pengetahuan adalah dengan menggunakan
ukuran pengetahuan subjektif (subjective knowledge). Pengetahuan ini
sireflesikan oleh pengukuran yang menyadap persepsi konsumen mengenai banyaknya
pengetahuan mereka sendiri. Pada dasarnya, konsumen diminta untuk menilai diri
mereka sendiri berkenaan dengan pengetahuan produk atau keakraban mereka.
Ukuran pengetahuan subjektif berrpusat di sekitar kesan konsumen mengenai
pengetahuan total dan keakraban mereka.
Akhirnya, pertimbangan
diberikan pada metode alternatif untuk pengukuran pengetahuan. Pengalaman
pembelian atau pemakaian, walaupun tentu saja berhubungan dengan pengetahuan,
tidak harus memberikan indikasi yang akurat mengenai beberapa persisnya
informasi yang dimiliki konsumen.
Pengetahuan konsumen
terdiri dari informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pemasar khususnya
tertarik untuk mengerti pengetahuan konsumen. Informasi yang dipegang oleh
konsumen mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola
pembelian mereka.Di dalam Psikologi kognitif dijelaskan bahwa ada dua
jenis pengetahuan dasar, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural. Pengetahuan deklaratif melibatkan fakta subjektif yang sudah
diketahui. Pengetahuan deklaratif sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu
pengetahuan episodik (melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan
waktu) dan pengetahuan semantik (mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan
dan memberi arti bagi dunia seseorang). Sedangkan pengetahuan prosedural
mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini juga
bersifat subjektif dalam pengertian fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan
realitas objektif.
Source
:
https://nuramalia13.wordpress.com/2013/11/10/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan/